Banjir (Lagi) ??

Banjir sudah bukan merupakan hal yang biasa terjadi di dunia, termasuk di Jakarta. Di tahun ini adalah merupakan siklus 5 tahunan banjir besar yang sering melanda Jakarta. Banjir kali ini bisa dibilang cukup besar dan hampir melumpuhkan Jakarta. Jalan-jalan protokol tergenang banjir setinggi 40-100 cm. Terakdang banjir bukan terjadi karena faktor alam, hujan deras yang mengguyur suatu wilayah. Namun karena faktor manusia yang sangat berpengaruh dalam masalah banjir ini. Berikut adalah beberapa faktor manusia yang menyebabkan banjir:

• Kurangnya kesadaran dari para masyarakat yang biasa membuang sampah ke sungai, dan ketika musim hujan akan banjir. Namun mereka tetap saja membuang sampah kesungai,mungkin hal ini sudah menjadi tradisi/kebiasaaan yang sulit untuk ditinggalkan oleh masyrakat. Harusnya mereka memiliki inisiatif untuk membuat secara swadaya bak-bak penampungan sampah, entah itu untuk diolah kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat.

• Penyempitan luas sungai. Karena luas Jakarta yang semakin sempit masyarakat akhirnya mendirikan banguna di bantaran sungai, yang akhirnya menghambat dan membuat aliran sungai menjadi sempit. Dan pada akhirnya sungai tidak dapat menapung air hujan.

• Kurangnya daerah resapan air. Dalam hal ini peran pemerintah yang sangat penting untuk membuat daerah resapan air, untuk menampung air hujan. Namun di Jakarta khususnya sudah jarang sekali kita lihat daerah resapan air. Daerah tersebut sudah berubah menjadi bangunan beton yang tinngi menjulang. Harusnya pemerintah lebih tegas untuk tidak memberikan izin mendirikan bangunan diatas tanah resapan.

• Penebangan liar. Karena semakin banyak pohon yang di tebang semakin berkurang juga daerah resapan untuk menampung air. Dan akhirnya bukan hanya bencana banjir saja yang akan melanda namun juga bisa terajdi tanah longsor.

Maka dari itu kesadaran dari masyrakat untuk menjaga lingkungan sangatlah besar, dan dengan bantuan dari pemerintah untuk mengatasi banjir yang terjadi. Mulai dari sekarang kita harus menjaga lingkungan agar terhindar dari bencana yang sebenarnya kita yang membuatnya sendiri.