Selasa, 03 Januari 2012

Kepemimpinan

  • Definisi Kepemimpinan.
  1. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. (Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
  2. Ordway Tead (1929)
    Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
  3. Katz & Kahn (1978)
    Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
  4. William G.Scott (1962)
    Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
  5. P. Pigors (1935)
    Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.
  • Gaya Kepemimpinan  
    1. Gaya Kepemimpinan Autokratis       
    • Rivai (2003), kepemimpinan autokratis adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.
    • Robbins dan Coulter (2002) menyatakan gaya kepemimpinan autokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi partisipasi karyawan.
    • Menurut Sukanto (1987) menyebutkan ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis (pp. 196-198):
    1. Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin. 
    2. Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang luas. 
    3. Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota.
    • Menurut Handoko dan Reksohadiprodjo (1997), ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis :
    1. Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan.
    2. Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawah saja. 
    3. Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota. 
    4. Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan keahliannya.
         2. Gaya kepemimpinan Demokratis / Partisipatif
    • Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan demokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan. 
    • Jerris (1999) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang menghargai kemampuan karyawan untuk mendistribusikan knowledge dan
      kreativitas untuk meningkatkan servis, mengembangkan usaha, dan menghasilkan banyak keuntungan dapat menjadi motivator bagi karyawan dalam bekerja.
    • Ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Sukanto, 1987):
    1. Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin. 
    2. Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.
    3. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
    • Ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Handoko dan Reksohadiprodjo, 1997):
    1. Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
    2. Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
    3. Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.

        3.  Gaya Kepemimpinan Laissez-faire (Kendali Bebas).
    • Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya paling sesuai (Robbins dan Coulter, 2002).

    • Dan jika saya menjadi seorang pemimpin saya akan memilih gaya kepemimpinan yang demokratis. Karena kepemimipinan yang demokratis itu tidak mementingkan kepentingan diri sendiri melaikan maendahulukan kepentingan bersama, dan setiap rakyat/anggota dapat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan.
     

    sumber : 
    1.  http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/macam-gaya-kepemimpinan-kepemimpinan.html
    2.  http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/2009/03/definisi-kepemimpinan.htm