Selasa, 09 Oktober 2012

Hubungan Manusia & Komputer

Akibat kebiasaan manusia yang membuang sampah sembarangan pada hari ini,di suatu saat nanti dimana sampah menumpuk dimana-mana dan Bumi menjadi tempat yang sangat kotor. Seluruh penduduk planet ini terpaksa diungsikan ke luar angkasa selama lima tahun, sementara Bumi dibersihkan oleh para robot.

Namun, program bersih lingkungan ini ternyata gagal total, dan rencana pengungsian sementara selama lima tahun menjadi jadi 255.642 hari atau lebih dari tujuh abad! Sampai para cucu dan cicit penduduk Bumi itu pun sudah lupa akan rumah mereka dan keasyikan tinggal di kapal luar angkasa raksasa Axiom. Tinggallah di Bumi tersisa satu robot pembersih sampah kecil bernama WALL-E (singkatan dari Waste Allocation Load Lifter-Earth Class). Robot yang sudah karatan ini tiap hari masih tetap mengerjakan tugas rutinnya: mengumpulkan sampah, mengepresnya menjadi kubus kecil, dan menyusunnya hingga setinggi gedung pencakar langit.

Satu-satunya teman adalah seekor kecoak dan rekaman film Hello, Dolly!, film musikal romantis dari tahun 1969 yang dibintangi Barbra Streisand dan Walter Matthau. WALL-E selalu terkesan dengan adegan akhir film itu, di mana dua tokoh utamanya bergandengan tangan. WALL-E pun merindukan sesosok teman sejati yang bisa ia gandeng tangannya.


Sampai suatu hari datang pesawat luar angkasa yang membawa robot canggih bernama EVE (Extraterrestrial Vegetation Evaluator). WALL-E jatuh cinta pada pandangan pertama kepada EVE yang canggih, seksi, dan punya tangan yang lembut tetapi juga bisa jutek dan merusak dengan senjata lasernya.




Setelah beberapa hari tinggal bersama WALL-E, EVE dijemput kembali oleh pesawat luar angkasa misterius. Dengan kebulatan tekad tak ingin berpisah dengan EVE, WALL-E membonceng pesawat tersebut yang membawanya dalam perjalanan menyeberang galaksi menuju orbit pesawat induk Axiom.
 
EVE ternyata robot yang diprogram untuk melacak jejak kehidupan (dalam bentuk tanaman) di Bumi sejak ditinggalkan para penghuninya 700 tahun silam. Apabila tanaman itu ditemukan, berarti Bumi sudah siap dihuni manusia kembali, dan pesawat Axiom bisa segera membawa semua penumpangnya pulang.


Setelah sampai di dalam pesawat, EVE diaktifkan kembali dan diprogram untuk mengantar bibit tadi kepada McCrea agar diletakkan dalam alat pendeteksi yang dinamai holo-detector. Alat tersebut adalah sebuah mesin pendeteksi yang berfungsi memberikan informasi bahwa manusia dapat kembali hidup di Bumi, dan akan mengembalikan manusia ke Bumi secara otomatis setelah mendeteksi bibit tadi yang merupakan pedoman yang memungkinkan manusia untuk kembali hidup di Bumi. Sewaktu akan mendeteksi tumbuhan yang terdapat dalam tubuh EVE, bibit itu hilang.


 EVE dianggap telah rusak dan dikirim ke bagian perbaikan robot bersama WALL•E. Saat EVE diperiksa, WALL•E menyangka EVE akan dihancurkan oleh mesin pemeriksa tersebut, lalu ia merampas senjata plasma EVE dan menembakkannya, sehingga membebaskan robot-robot rusak lainnya di ruang perbaikan. Tindakan WALL•E menjadi ancaman bagi setiap penghuni pesawat Axiom, EVE dan WALL•E menjadi buronan yang dianggap robot berbahaya. EVE yang tidak tahan dengan sikap WALL•E, mencoba mengantarnya kembali ke Bumi dengan menggunakan sebuah kabin.

Saat asisten utama McCrea (GO-4) tiba dan menyimpan bibit yang hilang itu ke dalam kabin; GO-4 yang mencurinya tanpa diketahui McCrea. Melihat bibit tersebut, WALL•E memasuki kabin tempat diletaknya bibit tersebut. GO-4 akan menghancurkan kabin tersebut dengan mengaktifkan program penghancuran secara otomatis sehingga akan meledak setelah hitungan mundur 20 detik. 

Saat itu WALL•E berada di dalam kabin tersebut, namun WALL•E berhasil meloloskan diri bersama bibit itu sedetik sebelum musnahnya kabin tadi. EVE lega karena WALL•E menyelamatkan bibit itu dan mereka terbang dengan bahagianya di angkasa sekitar pesawat Axiom.

EVE dan WALL•E mengembalikan bibit itu kepada McCrea. Kapten McCrea ingin mengetahui bagaimana keadaan Bumi pada saat ini, lalu McCrea memutar rekaman yang direkam oleh kamera yang terpasang pada EVE, yang membuat EVE menyaksikan usaha WALL•E melindunginya ketika ia dalam status non-aktif. Akhirnya, EVE juga jatuh cinta pada WALL•E. Terpesona oleh gambar-gambar kehidupan zaman dulu di Bumi sebelum berdirinya Buy N Large, McCrea perihatin melihat kerusakan alam di Bumi yang digambarkan dalam rekaman EVE. 

Kemudian McCrea merencanakan agar manusia kembali ke Bumi untuk memulihkan segalanya. Namun, AUTO menegaskan bahwa manusia tidak boleh kembali ke Bumi, lalu ia terpaksa menampilkan tayangan berupa rekaman Shelby Forthright yang memerintahkan semua autopilot agar tidak mengembalikan manusia ke Bumi, karena proyek pembersihan yang diusahakan telah gagal. AUTO yang dirancang untuk menuruti perintah tersebut, memberontak dan membuang bibit tumbuhan tersebut.

Dalam memperebutkan bibit itu, AUTO dengan ganasnya menyerang WALL•E yang mencoba melindungi bibit itu dan menekan tombol non-aktif di badan EVE. WALL•E dan EVE dibuang ke tempat pembuangan sampah bersamaan dengan bibit tadi, dan mengunci McCrea di dalam kamarnya.Di tempat pembuangan sampah, EVE kembali aktif setelah sebuah tombol yang ada di dada EVE tersentuh oleh serangga. 

EVE berusaha mencari WALL•E, setelah menemukannya EVE melihat WALL•E telah rusak berat. Ia berusaha memperbaiki WALL•E, tapi usahanya sia-sia karena tidak ada komponen tubuh WALL•E yang cocok dengan yang ia temukan. Pada saat proses pembuangan sampah diaktifkan, gerbang pembuangan terbuka. Saat itu juga datang M-O yang mengejar WALL•E karena ingin membersihkan kotoran asing yang melekat di tubuh WALL•E. Kemudian M-O terjepit gerbang yang tertutup setelah sampah beserta WALL•E dan EVE dikeluarkan dari tempat pembuangan.

Gerbang tidak sepenuhnya tertutup karena M-O terjepit pada gerbang saat mengejar WALL•E untuk membersihkan kotoran asing. Kesempatan ini digunakan oleh EVE untuk menyelamatkan diri dari pembuangan.Setelah berhasil menyelamatkan diri dari tempat pembuangan sampah dengan bantuan M-O, EVE menolak perintah otomatis yang telah diprogramkan untuk membawa bibit ke pesawat. 

Ia masih berusaha untuk memperbaiki WALL•E, tapi WALL•E berharap EVE menuruti perintah tersebut sambil mengingatkan EVE jika seandainya mereka berhasil kembali ke Bumi, WALL•E dapat diselamatkan dengan suku cadang yang disimpannya.WALL•E dan EVE membawa bibit tadi untuk diletakkan di mesin pendeteksi yang ada di pesawat Axiom dengan bantuan M-O. Mereka berdua dibantu McCrea yang menyuruh mereka agar cepat ke mesin pendeteksi tersebut, mereka juga dibantu robot-robot rusak yang membantu mereka dengan melawan robot-robot penjaga. 

McCrea membohongi AUTO dengan mengatakan bahwa bibit itu ada padanya, dengan mengelabui AUTO melalui visual dari monitor. Kemudian AUTO mendatangi McCrea, lalu mereka berkelahi. McCrea berhasil mengaktifkan mesin pendeteksi, mengakibatkan AUTO memiringkan posisi Axiom, mengakibatkan manusia-manusia yang tidak dapat berjalan menjadi berjatuhan dan tertumpuk di sudut pesawat. Auto mencoba menutup mesin pendeteksi tersebut, namun ditahan WALL-E dengan mengorbankan tubuhnya. 

McCrea berusaha untuk berdiri dan berjalan untuk mendekati dan mengalahkan AUTO. Pada saat perkelahian dengan AUTO, McCrea melihat tombol merah yang terbuka di bagian tubuh AUTO. Lalu McCrea menekan tombol tersebut, sehingga AUTO yang merupakan pengendali pesawat Axiom menjadi berstatus manual. McCrea dapat dengan sepenuhnya mengendalikan AUTO, dan mengembalikan posisi Axiom ke posisi semula. 

Akhirnya, bibit berhasil dimasukkan ke dalam mesin pendeteksi (holo-detector), dan melepaskan WALL•E yang bertambah rusak karena terjepit mesin pendeteksi yang akan menutup. Setelah bibit tadi dimasukkan ke dalam holo-detector, pesawat Axiom menuju ke Bumi dengan kecepatan cahaya.Setelah mendarat di Bumi, EVE bergegas memperbaiki dan menghidupkan kembali WALL•E dengan menggunakan suku cadang yang ada di tempat tinggal WALL•E. 

Sayangnya, WALL•E telah rusak berat dan hampir semua komponennya ditukar oleh EVE dengan yang baru. Meskipun WALL•E telah diperbaiki dengan sempurna, tapi WALL•E bukanlah WALL•E yang dikenal EVE. WALL•E telah menjadi WALL•E yang diprogram untuk mengerjakan tugasnya dan tidak memiliki perasaan dan ingatan yang dimiliki WALL•E yang EVE kenal. EVE sedih karena WALL•E yang dicintainya sudah tiada, EVE memegang tangan WALL•E lalu menempelkan kepalanya ke kepala WALL•E (bermakna ciuman).Percikan listrik dari “ciuman” tadi memulihkan ingatan dan kepribadian WALL•E, lalu dia dapat mengingat EVE dan bahagia karena dapat berpegangan tangan dengan EVE.

 Manusia dan robot bekerjasama dalam memperbaiki kehidupan di Bumi dengan harapan baru, di bawah pimpinan McCrea. Akhirnya, kehidupan yang normal dapat dinikmati kembali oleh manusia. Seiring waktu dan kerjasama manusia dengan robot, Bumi kembali normal seperti sedia kala. Mengenai kelanjutan kehidupan manusia beserta para robot di Bumi, dapat dilihat pada lukisan-lukisan yang terdapat pada kredit penutup dalam film animasi ini.

PENDAPAT:
Film WALL-E ini sangat mengena pada perilaku manusia zaman sekarang ini yang mulai menggantungkan hidup pada teknologi. DiFilm ini manusia sangat dimanjakan dengan teknologi di Axiom (berjalan pun tidak perlu, karena ada kursi terbang).Meraka juga tidah pernah beriteraksi satu sama,meraka hanya menggunakan video untuk berinteraksi, bahkan untukberjalan pun meraka tidak bisa. Itu berakibat pada tubuh mereka yang menjadi sangat gemuk dan lemah.

Memang tidak dapat sangkal lagi bahwa manusia juga membutuhkan bantuan komputer. Tapi ingat komputer itu hanya sebatas untuk mambantu menyelesaikan/melengkapi pekerjaan manusia,mengingat kemampuan memori/ingatan manusia sangat terbatas. Dan di film WALL-E kita dingatkan untuk tidak bergantung sepenuhnya pada komputer, robot dll. 

SUMBER:
SUMBER 1
SUMBER 2


Tidak ada komentar:

Posting Komentar