Rabu, 16 Juli 2014
Minggu, 29 Juni 2014
V-class Pengelolaan Proyek Sistem Informasi : Project Manajer
Manager adalah seseorang yang bekerja melalui
orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai
sasaran.Sedangkan PM atau Project Manager adalah orang yang bertanggung jawab
pada suatu proyek dan memliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai
prosedur internal partai kontrak, dan untuk membentuk hubungan yang erat dengan
perwakilan dinominasikan, sangat penting dalam memastikan bahwa isu-isu kunci
biaya, waktu, kualitas dan di atas semua, kepuasan klien, dapat diwujudkan.
Manajemen Proyek merupakan penerapan keahlian,
ilmu pengetahuan dan ketrampilan, baik secara teknis dengan menggunakan
resource terbatas untuk menggapai sasaran yang ditetapkan, supaya menhasilkan
kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja yang optimal. Dalam manajemen
proyek, perlunya pengelolaan yang terarah dan baik, karena suatu proyek
memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari suatu proyek dapat tercapai.
Yang wajib dikelola dalam lingkup manajemen proyek yaitu mutu, biaya, waktu,
keselamatan kerja dan kesehatan, lingkungan, sumberdaya, resiko dan sistem
informasi. Terdapat tiga hal besar yang ditelah dalam artikel manajemen proyek
ini, untuk menciptakan berlangsungnya suatu proyek, yaitu Perencanaan,
Penjadwalan, serta Pengendalian dan Manajemen Proyek.
Perencanaan suatu proyek dikerjakan dengan cara
melakukan studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan dalam lingkup manajemen
proyek. Penjadwalan proyek dilakukan dengan mengamati perkembangan proyek
dengan bermacam permasalahannya. Ada beberapa cara untuk membuat penjadwalan
proyek, yaitu Penjadwalan Linear (diagram Vektor), Kurva S (hanumm Curve),
Network Planning, Time Barchart dan durasi kerja. Seluruh kegiatan yang
dikerjakan selama proses pengendalian adalah pemeriksaan, pengawasan dan
koreksi ulang terhadap proyek selama proses pelaksanaan.
Ada beberapa kriteria yang harus dimiliki seorang
manajer proyek yang baik, yaitu :
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki
keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain
(humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu
dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan
dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer,
memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Sebagai manajer proyek atau PM harus juga
memiliki karakter sebagai berikut :
Karakter Pribadinya
a. Memiliki pemahaman yang
menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola olehnya.
b. Mampu bertindak sebagai
seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab.
c. Memiliki integritas diri
yang baik namun tetap mampu menghadirkan suasana yang mendukung di lingkungan
tempat dia bekerja.
d. Asertif
e. Memiliki pengalaman dan
keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek
yang Dikelola
a) Memiliki komitmen yang kuat dalam
meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang
dibuat.
b) Pelaksanakan seluruh
proses pengembangan proyek IT sesuai dengan anggaran dan waktu yang dapat
memuaskan para pengguna/klien.
c) Pernah terlibat dalam
proyek yang sejenis.
d) Mampu mengendalikan hasil-hasil
proyek dengan melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan
standar dan tujuan yang ingin dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
e) Membuat dan melakukan
rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
f) Membuat dan menerapkan
keputusan terkait dengan perencanaan.
g) Memiliki kemauan untuk
mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut
ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi
jadwal maupun anggaran yang meleset.
h) Membangun dan menyesuaikan
kegiatan dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan
sebelumnya.
i) Memiliki kematangan
yang tinggi dalam perencanaan yang baik dalam upaya mengurangi tekanan dan
stres sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja tim.
j) Mampu membuat
perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang
Dipimpin
a. Memiliki kemampuan dan
keahlian berkomunikasi serta manajerial.
b. Mampu menyusun rencana,
mengorganisasi, memimpin, memotivasi serta mendelegasikan tugas secara
bertanggung jawab kepada setiap anggota tim.
c. Menghormati para anggota
tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
d. Berbagi sukses dengan
seluruh anggota tim.
e. Mampu menempatkan orang
yang tepat di posisi yang sesuai.
f. Memberikan
apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.
g. Mampu mempengaruhi
pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek yang dipimpinnya untuk menerima
pendapat-pendapatnya serta melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya.
h. Mendelegasikan tugas-tugas
namun tetap melakukan pengendalian melekat.
i. Memiliki kepercayaan yang
tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang
didelegasikan darinya.
j. Menjadikan dirinya
sebagai bagian yang terintegrasi dengan tim yang dipimpinnya.
k. Mampu membangun
kedisiplinan secara struktural.
l. Mampu mengidentifikasi
kelebihan-kelebihan dari masing-masing anggota tim serta memanfaatkannya
sebagai kekuatan individual.
m. Mendayagunakan setiap elemen
pekerjaan untuk menstimulasi rasa hormat dari para personil yang terlibat dan
mengembangkan sisi profesionalisme mereka.
n. Menyediakan sedikit waktu
untuk menerima setiap ide yang dapat meningkatkan kematangan serta pengembangan
dirinya.
o. Selalu terbuka atas
hal-hal yang mendorong kemajuan.
p. Memahami secara menyeluruh
para anggota tim yang dipimpinnya dan mengembangkan komunikasi efektif di dalamnya.
Sumber:
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4
Sumber 5
Sumber:
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4
Sumber 5
V-class Pengelolaan Proyek Sistem Informasi : COCOMO
Pertanyaan :
Buatlah minimal 3 paragraf mengenai COCOMO dan sebutkan jenis-jenisnya !
Jawab :
COCOMO adalah singkatan dari Constructive Cost Model yang merupakan sebuah kombinasi dari estimasi parameter persamaan dan metode pembobotan. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan.COCOMO adalah model terbuka, sehingga semua detail dipublikasikan, termasuk : Dasar persamaan perkiraan biaya, Setiap asumsi yang dibuat dalam model, Setiap definisi, serta Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit.
Jenis-Jenis Constructive Cost Model (COCOMO) Terdapat jenis-jenis COCOMO yang saat ini masih digunakan dalam perkembangan software engineering untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyeknya. Diantaranya sebagai berikut:
A. Model Dasar COCOMO (Basic COCOMO)
Jenis Dasar COCOMO menggunakan estimasi parameter persamaan (dibedakan menurut tipe sistem yang berbeda) upaya pengembangan dan pembangunan durasi dihitung berdasarkan perkiraan DSI. Dengan rincian untuk fase ini diwujudkan dalam persentase. Dalam hubungan ini dibedakan menurut tipe sistem (organik-batch, sebagian bersambung-on-line, embedded-real-time) dan ukuran proyek (kecil, menengah, sedang, besar, sangat besar). Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas: · Proyek organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel. · Proyek sedang (semi-detached mode) Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda. · Proyek terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat. Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan berikut ini:
Keterangan:
E =besarnya usaha (orang-bulan)
D = lama waktu pengerjaan (bulan)
KLOC = estimasi jumlah baris kode (ribuan)
P = jumlah orang yang diperlukan.
B. Model COCOMO Lanjut (Intermidate COCOMO)
Pengembangan model COCOMO ini dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan subkatagori sebagai berikut: Atribut produk (product attributes) Kategori ini terdiri dari sub kategori antara lain: Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan (RELY), Ukuran basis data aplikasi (DATA), serta Kompleksitas produk (CPLX). Atribut perangkat keras (computer attributes) Kategori ini terdiri dari sub kategori : Waktu eksekusi program ketika dijalankan (TIME), Memori yang dipakai (STOR), Kecepatan mesin virtual (VIRT), Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN) Atribut sumber daya manusia (personnel attributes) Kategori ini berisikan sub kategori Kemampuan analisis (ACAP), Kemampuan ahli perangkat lunak (PCAP), Pengalaman membuat aplikasi (AEXP), Pengalaman penggunaan mesin virtual (VEXP), Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP) Atribut proyek (project attributes) Mempunyai sub kategori antara lain: Penggunaan sistem pemrograman modern(MODP), Penggunaan perangkat lunak (TOOL), Jadwal pengembangan yang diperlukan (SCED).
C. Model COCOMO II (Complete atau Detailed COCOMO Model)
Pada awal desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan kemudian menjadi 16 yang dapat digunakan pada arsitektur terbarunya. Sama seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal, high maupun very high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu. Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat, sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.
Sumber
Buatlah minimal 3 paragraf mengenai COCOMO dan sebutkan jenis-jenisnya !
Jawab :
COCOMO adalah singkatan dari Constructive Cost Model yang merupakan sebuah kombinasi dari estimasi parameter persamaan dan metode pembobotan. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan.COCOMO adalah model terbuka, sehingga semua detail dipublikasikan, termasuk : Dasar persamaan perkiraan biaya, Setiap asumsi yang dibuat dalam model, Setiap definisi, serta Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit.
Jenis-Jenis Constructive Cost Model (COCOMO) Terdapat jenis-jenis COCOMO yang saat ini masih digunakan dalam perkembangan software engineering untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyeknya. Diantaranya sebagai berikut:
A. Model Dasar COCOMO (Basic COCOMO)
Jenis Dasar COCOMO menggunakan estimasi parameter persamaan (dibedakan menurut tipe sistem yang berbeda) upaya pengembangan dan pembangunan durasi dihitung berdasarkan perkiraan DSI. Dengan rincian untuk fase ini diwujudkan dalam persentase. Dalam hubungan ini dibedakan menurut tipe sistem (organik-batch, sebagian bersambung-on-line, embedded-real-time) dan ukuran proyek (kecil, menengah, sedang, besar, sangat besar). Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas: · Proyek organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel. · Proyek sedang (semi-detached mode) Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda. · Proyek terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat. Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan berikut ini:
Keterangan:
E =besarnya usaha (orang-bulan)
D = lama waktu pengerjaan (bulan)
KLOC = estimasi jumlah baris kode (ribuan)
P = jumlah orang yang diperlukan.
B. Model COCOMO Lanjut (Intermidate COCOMO)
Pengembangan model COCOMO ini dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan subkatagori sebagai berikut: Atribut produk (product attributes) Kategori ini terdiri dari sub kategori antara lain: Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan (RELY), Ukuran basis data aplikasi (DATA), serta Kompleksitas produk (CPLX). Atribut perangkat keras (computer attributes) Kategori ini terdiri dari sub kategori : Waktu eksekusi program ketika dijalankan (TIME), Memori yang dipakai (STOR), Kecepatan mesin virtual (VIRT), Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN) Atribut sumber daya manusia (personnel attributes) Kategori ini berisikan sub kategori Kemampuan analisis (ACAP), Kemampuan ahli perangkat lunak (PCAP), Pengalaman membuat aplikasi (AEXP), Pengalaman penggunaan mesin virtual (VEXP), Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP) Atribut proyek (project attributes) Mempunyai sub kategori antara lain: Penggunaan sistem pemrograman modern(MODP), Penggunaan perangkat lunak (TOOL), Jadwal pengembangan yang diperlukan (SCED).
C. Model COCOMO II (Complete atau Detailed COCOMO Model)
Pada awal desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan kemudian menjadi 16 yang dapat digunakan pada arsitektur terbarunya. Sama seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal, high maupun very high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu. Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat, sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.
Sumber
Sabtu, 15 Februari 2014
Jumat, 24 Januari 2014
Pre Test COBIT
Soal
Fokus utama dari COBIT ini adalah harapan bahwa melaui
adopsi COBIT ini, perusahaan akan mampu meningkatkan nilai tambah melalui
penggunaan TI dan mengurangi resiko-resiko inheren yang
teridentifikasi didalamnya.
Sumber
Apa yang Anda ketahui
mengenai COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology)?
Jawab
Tentang COBIT
COBIT (Control Objectives for Information and
Related Technology) adalah sebuah proses model yang dikembangkan untuk
membantu perusahaan dalam pengelolaan sumber daya teknologi informasi (IT).
Proses model ini difokuskan pada pengendalian terhadap masing-masing dari 34
proses IT, meningkatkan tingkatan kemapanan proses dalam IT dan memenuhi
ekspektasi bisnis dari IT.
COBIT menciptakan sebuah jembatan antara manajemen TI
dan para eksekutif bisnis. COBIT mampu menyediakan bahasa yang umum sehingga
dapat dipahami oleh semua pihak. Adopsi yang cepat dari COBIT di seluruh dunia
dapat dikaitkan dengan semakin besarnya perhatian yang diberikan terhadap corporate
governance dan kebutuhan perusahaan agar mampu berbuat lebih dengan
sumber daya yang sedikit meskipun ketika terjadi kondisi ekonomi yang sulit.
Tujuan Pengendalian Internal bagi Organisasi
Operasi yang efektif dan efisien
Keefektifan berkenaan dengan informasi yang diperoleh
harus relevan dan berkaitan dengan proses bisnis yang ada dan juga dapat
diperoleh tepat waktu, benar, konsisten, dan bermanfaat. Sedangkan keefisienan
berkaitan dengan penyediaan informasi melalui sumber daya (yang paling
produktif dan ekonomis) yang optimal.
Kerahasiaan
Menyangkut perhatian atas perlindungan informasi yang
sensitif dari pihak-pihak yang tidak berwenang.
Integritas
Berkaitan dengan akurasi dan kelengkapan dari
informasi dan juga validitasnya sesuai nilai-nilai dan harapan bisnis.
Ketersedian Informasi
Berkaitan dengan informasi harus dapat tersedia ketika
dibutuhkan oleh suatu proses bisnis baik sekarang maupun di masa yang akan
datang. Ini juga terkait dengan pengamanan atas sumber daya yang perlu dan
kemampuan yang terkait.
Pelaporan keuangan yang handal
Berkaitan dengan pemberian informasi yang tepat bagi
manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan juga pemenuhan kewajiban mereka
untuk membuat pelaporan keuangan.
Ketaatan terhadap ketentuan hukum dan peraturan
Terkait dengan pemenuhan sesuai dengan ketentuan
hukum, peraturan, perjanjian kontrak, dimana dalam hal ini proses bisnis
dipandang sebagai suatu subjek.
Domain
- Planning and organization
Domain ini mencakup strategi dan taktik, dan perhatian
atas identifikasi bagaimana IT secara maksimal dapat berkontribusi dalam
pencapaian tujuan bisnis. Selain itu, realisasi dari visi strategis perlu
direncanakan, dikomunikasikan, dan dikelola untuk berbagai perspektif yang
berbeda. Terakhir, sebuah pengorganisasian yang baik serta infrastruktur teknologi
harus di tempatkan di tempat yang semestinya.
- Acquisition dan implementation
Untuk merealisasikan strategi IT, solusi TI perlu
diidentifikasi, dikembangkan atau diperoleh, serta diimplementasikan, dan
terintegrasi ke dalam proses bisnis. Selain itu, perubahan serta pemeliharaan
sistem yang ada harus di cakup dalam domain ini untuk memastikan bahwa siklus
hidup akan terus berlangsung untuk sistem-sisteem ini.
- Delivery and Support
Domain ini memberikan fokus utama pada aspek
penyampaian/pengiriman dari IT. Domain ini mencakup area-area seperti
pengoperasian aplikasi-aplikasi dalam sistem IT dan hasilnya, dan juga, proses
dukungan yang memungkinkan pengoperasian sistem IT tersebut dengan efektif dan
efisien. Proses dukungan ini termasuk isu/masalah keamanan dan juga pelatihan.
- Monitoring
Sumber
Post Test COBIT
Soal
Adakah
tools lain untuk melakukan audit TI (Teknologi Informasi)? Jika ada sebutkan.
Jawab:
Tool-tool yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan
Audit Teknologi Informasi. Tidak dapat dipungkiri, penggunaan tool-tool
tersebut memang sangat membantu Auditor Teknologi Informasi dalam menjalankan
profesinya, baik dari sisi kecepatan maupun akurasinya. Berikut beberapa
software yang dapat dijadikan alat bantu dalam pelaksanaan audit teknologi
informasi
a. ACL
ACL (Audit Command Language) merupakan sebuah software
CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk
melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam sumber. ACL for Windows
(sering disebut ACL) adalah sebuah software TABK (TEKNIK AUDIT BERBASIS
KOMPUTER) untuk membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan di lingkungan
sistem informasi berbasis komputer atau Pemrosesan Data Elektronik.
b. Picalo
Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted
Audit Techniques) seperti halnya ACL yang dapat dipergunakan untuk menganalisa
data dari berbagai macam sumber.Picalo bekerja dengan menggunakan GUI Front
end, dan memiliki banyak fitur untuk ETL sebagai proses utama dalam mengekstrak
dan membuka data, kelebihan utamanya adalah fleksibilitas dan front end yang
baik hingga Librari Python numerik.
c. Powertech Compliance Assessment
Powertech
Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat dipergunakan
untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public authority to
libraries, user security, system security, system auditing dan administrator
rights (special authority) sebuah serverAS/400.
d. Nipper
Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark konfigurasi sebuah router.
Nipper (Jaringan Infrastruktur Parser) adalah alat berbasis open source untuk membantu profesional TI dalam mengaudit, konfigurasi dan mengelola jaringan komputer dan perangkat jaringan infrastruktur.
e. Nessus
Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mengecek tingkat vulnerabilitas suatu sistem dalam ruang lingkup keamanan yang digunakan dalam sebuah perusahaan
d. Nipper
Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark konfigurasi sebuah router.
Nipper (Jaringan Infrastruktur Parser) adalah alat berbasis open source untuk membantu profesional TI dalam mengaudit, konfigurasi dan mengelola jaringan komputer dan perangkat jaringan infrastruktur.
e. Nessus
Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mengecek tingkat vulnerabilitas suatu sistem dalam ruang lingkup keamanan yang digunakan dalam sebuah perusahaan
Langganan:
Postingan (Atom)